Partai Politik Koalisi Jokowi, Jadikan PAN Sahabat Baru

NASIONAL278 Dilihat

Medannewstv.com – Pimpinan Partai Amanat Nasional (PAN) turut hadir dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pimpinan partai politik koalisi pendukung pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021. Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate menyebut PAN sebagai sahabat baru koalisi.

Menurut Johnny, semua pimpinan parpol menyambut baik kehadiran PAN di koalisi Jokowi. Sebelumnya, PAN memang belum secara tegas memastikan sikap di luar atau di dalam pemerintahan.

Namun sejak 2019, Zulkifli Hasan sudah mengatakan bahwa PAN mendukung pemerintahan Jokowi tanpa syarat. Kendati demikian, Zulkifli menyebut PAN tidak perlu masuk dalam koalisi.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan kehadiran pimpinan partainya ini menegaskan posisi PAN yang selama ini kerap dianggap abu-abu di antara partai koalisi pendukung pemerintah dan oposisi.

BACA JUGA  Sembilan Pemuda dan Mahasiswa Diringkus Setelah Viral Serang Warung

Menangapi hal tersebut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan, masuknya PAN bukan hanya menambah kekuatan pemerintah. Secara khusus, keuntungan bagi Jokowi menambah pendukungnya bilamana mulai ditinggalkan partai koalisi menjelang Pemilu 2024.

“Masuknya PAN juga itu kewaspadaan dan kekhawatiran Jokowi. Dalam menghadapi tahun politik ke depan yang penuh ketidakpastian, maka menambah barisan koalisi pemerintah menjadi suatu keniscayaan,” ujar Ujang dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Kamis, 26 Agustus 2021.

Partai politik koalisi Jokowi dinilai sudah main sendiri menjelang Pemilu 2024. Sementara Jokowi masih butuh kekuatan yang mendukungnya hingga masa jabatan habis. Hadirnya PAN untuk menambah kekuatan di belakang Jokowi.

BACA JUGA  Sembilan Pemuda dan Mahasiswa Diringkus Setelah Viral Serang Warung

Ujang juga mengatakan, suara ketidakpuasan terhadap Jokowi dari masyarakat tinggi. Banyak suara-suara yang menginginkan mantan gubernur DKI Jakarta itu turun. Penambahan anggota koalisi supaya Jokowi semakin kuat. Serta PAN dapat keuntungan dari bergabung dengan pemerintah.

“Untungnya Jokowi, bisa menambah koalisi dan akan semakin kuat. Dan untung untuk PAN. PAN bisa di-back up oleh pemerintah, dalam banyak hal. Tak ada koalisi yang tulus. Semua berbalut kepentingan dan saling dukung. Namun, jika PAN tak dapat menteri, itu mungkin sudah deal dengan Jokowi. Namun biasanya, jika berkoalisi yang dapat kompensasi,” kata Ujang. (Azzahrah Dzakiyah Nur Azizah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *