Pelajar di Tanggerang Tidak Boleh Naik Angkot Saat PTM Terbatas 

NASIONAL, PERISTIWA129 Dilihat

Medannewstv.com – Pelajar di Kota Tanggerang di imbau untuk tidak menggunakan transportasi umum saat menjalani sekolah tatap muka yang mulai berlaku hari ini. Senin (06/09/2021)

Pihak SMAN 1 Tangerang, Kota Tangerang, mengimbau agar siswanya tidak menggunakan transportasi umum saat hendak berangkat ke sekolah selama uji coba pembelajaran tatap muka (PTM).

Sebagaimana diketahui, uji coba PTM terbatas di SMAN 1 Tangerang baru berlangsung pertama kalinya hari ini. Pelaksanaan uji coba PTM terbatas pada hari ini hanya diikuti oleh 162 siswa kelas 12 atau setengah dari murid tingkat akhir di SMA tersebut.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Tangerang Niniek Nurcahya menyebut imbauan tidak menggunakan transportasi umum adalah salah satu protokol kesehatan yang harus diikuti siswa di SMA tersebut.

Tak hanya untuk siswa, imbauan tersebut juga ditujukan bagi guru yang mengajar secara langsung di sekolah. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Daftarkan email Adapun imbauan itu guna meminimalisasi penyebaran Covid-19 antara siswa dan guru. “Kalau kendaraan, jadi kalau bisa diantarkan saja atau menggunakan ojek dan kendaraan online,” papar Niniek saat ditemui di SMAN 1 Tangerang, Senin.

BACA JUGA  Agus Andrianto dan Mahmud Nazly Harahap Masuk Jajaran MWA USU 2025-2030

“Jadi tidak diperkenankan untuk naik transportasi umum,” sambungnya. Dia mengatakan, ada beberapa protokol kesehatan lain yang harus diikuti oleh siswa selama mengikuti uji coba PTM.

Salah satunya, yaitu siswa wajib membawa air minum masing-masing dari rumah. Siswa diwajibkan membawa air minum sendiri lantaran kantin di sekolah itu ditutup selama PTM. SPONSORED BY

“Karena kan kantin ditutup selama aaptm ini, jadi tiap siswanya membawa air putih masing-masing,” kata dia.

Selain itu, siswa juga wajib membawa alat tulis masing-masing, dan sebelum berangkat sekolah wajib sarapan terlebih dahulu.

“Saat di kelas, tidak boleh pinjam alat-alat tulis, tuker-tukeran enggak boleh. Makan minum di kelas enggak boleh, karena tidak ada istirahat,” urai Niniek.
“Setelah pelajaran, harus dengan tertib pulang. Langsung dijemput, enggak keluar-keluar dulu. Jadi kalau belum dijemput, siswanya di kelas,” sambung dia.
Niniek menambahkan, total murid yang masuk selama sepekan ini ada 162 siswa kelas 12. Menurut dia, sebanyak 98 persen tenaga pendidik di sekolah tersebut sudah menerima vaksin Covid-19.

BACA JUGA  Agus Andrianto dan Mahmud Nazly Harahap Masuk Jajaran MWA USU 2025-2030

“Sementara keseluruhan siswanya hanya beberapa yang belum divaksin, hanya sisa 50 siswa yang belum divaksin,” ujar dia.

Di kelas 12 jurusan matemarika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) 3, para siswa duduk dengan rapi di kelas masing-masing sembari menjaga jarak.

Seperti diberitakan kompascom, Ada siswa yang mengenakan masker ganda, ada juga yang menggunakan satu lapisan masker saja. Sementara itu, guru yang mengajar juga mengenakan satu lapis masker. Guru mata pelajaran bahasa Jepang itu mengajar dengan ditunjang sebuah laptop. Materi pembelajaran disampaikan kepada siswa melalui proyektor di kelas tersebut.(bas)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *