Badai Matahari Terjang Bumi Hari Ini, Ganggu Listrik-Satelit

NASIONAL, PERISTIWA19 Dilihat

Medannewstv.com – Badai matahari dengan skala sedang menerjang Bumi pada hari ini (28/9) dan kemungkinan mengakibatkan gangguan satelit hingga gangguan listrik.

Menurut Asosiasi Oseanograf dan Atmosfer Nasional (NOAA) Amerika Serikat, gangguan satelit dan beberapa gangguan jaringan listrik itu bisa terjadi pada wilayah yang berada di garis lintang tinggi seperti Kanada, Irlandia Utara, dan beberapa wilayah Rusia.

“Badai tertinggi diperkirakan terjadi pada 28 September [dengan level] G2 (moderat), 29 September G1 (minor), 30 September tidak ada (dibawah G1),” seperti tertulis dalam laman NOAA.

Meski begitu, badai ini dinyatakan relatif lemah dan berada pada tingkatan G2 dari 5 tingkatan skala badai matahari. NOAA menyatakan hanya badai matahari dengan level G4 ke atas yang dapat menyebabkan gangguan listrik secara masif.

Melansir laman NOAA, 5 skala badai matahari ini disimbolkan dengan satuan G1 hingga G5. Gangguan yang ditimbulkan akibat badai ini disebut bisa mengganggu sistem kelistrikan, pesawat luar angkasa, dan sistem lain.

Selain menimbulkan gangguan listrik dan satelit, badai matahari sedang ini juga membuat aurora bisa terlihat di sebagian negara. Lantaran berskala sedang, maka wilayah yang bisa menyaksikan aurora terjadi di wilayah yang lebih luas.

BACA JUGA  Polrestabes Medan Prioritaskan Pengungkapan Kasus Begal

Biasanya aurora ini hanya bisa disaksikan di wilayah dengan garis lintang tinggi dan dekat dengan kutub. Sehingga aurora yang biasanya hanya terlihat di belahan Bumi utara seperti negara Finlandia, Swedia, Norwegia, Islandia, Greenland, dan Kanada.

“Area terdampak terutama di (sekitar area) 60 derajat Lintang Geomagnetik dari kutub,” lanjut NOAA.

Sementara untuk badai matahari kali ini, aurora juga bisa diamati di wilayah dengan garis lintang yang lebih rendah seperti di langit New York, Wisconsin, dan Washington, Amerika Serikat.

Badai Matahari kali ini berbeda dengan badai matahari super yang sebelumnya disebut bisa menyebabkan kiamat internet. Sebab, badai matahari kali ini hanya berskala sedang. Sementara Badai Matahari Super yang bisa bikin kiamat internet adalah badai dengan skala tinggi.

Sangeetha Abdu Jyothi, asisten Profesor dari University of California, Irvine, Amerika Serikat, memaparkan infrastruktur yang kini digunakan dalam kehidupan modern warga Bumi tak siap menghadapi badai Matahari super.

Pasalnya, badai matahari super ini bisa menyebabkan kiamat internet selama berbulan-bulan. Sehingga menurutnya, badai Matahari super bisa mengancam kehidupan manusia modern yang bergantung kepada internet.

BACA JUGA  Polrestabes Medan Prioritaskan Pengungkapan Kasus Begal

“Infrastruktur kita tidak siap untuk peristiwa matahari skala besar. Kami memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang sejauh mana kerusakan yang akan terjadi,” ujar Jyothi.

Imbas dari badai Matahari ini bisa memicu gangguan pada perangkat elektronik dan repeater sinyal elektronik yang digunakan untuk mengirimkan data melalui kabel bawah laut.

Badai matahari besar ini dikatakan akan memberi efek yang cukup kuat hingga memutus internet selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.

Apa itu badai matahari?
Dilansir dari Livescience, badai matahari merupakan fenomena yang umum terjadi. Fenomena ini terjadi saat Coronal Mass Ejections (CME) menyembur dari atmosfer terluar Matahari dan menerpa perisai magnetik Bumi.
CME merupakan gumpalan besar plasma yang keluar dari atmosfer Matahari dan membumbung dengan kecepatan ratusan hingga ribuan kilometer per detik di luar angkasa. Plasma sendiri adalah gas bermuatan listrik yang membentuk semua bintang di alam semesta.

Seperti diberitakan CNNIndonesia, Menurut NOAA, CME hanya membutuhkan waktu 15 hingga 18 jam untuk mencapai Bumi setelah terlepas dari atmosfer Matahari. Dan yg saat ini menerpa Bumi adalah empat CME. (bas)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *