Komcad di Bandung Barat Dilantik Presiden

NASIONAL, PERISTIWA35 Dilihat

Medannewstv.com – Presiden Joko Widodo akan melantik peserta Komponen Cadangan (komcad) hari ini. Jokowi akan didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam kegiatan kali ini.

Pelantikan dilakukan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Jokowi telah terbang dari Jakarta sejak 06.45 WIB.

“Presiden diagendakan akan memimpin Upacara Penetapan Komponen Cadangan Tahun Anggaran 2021,” dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Kamis (7/10).

Jokowi akan melantik 2.500 orang yang telah digembleng sejak 21 Juni. Para peserta itu dipersiapkan menjadi tentara cadangan.

BACA JUGA  Polrestabes Medan Prioritaskan Pengungkapan Kasus Begal

Tak seperti kunjungan kerja sebelumnya, Jokowi hanya menghadiri satu kegiatan di Bandung Barat. Ia akan kembali ke Jakarta usai melantik komcad.

“Pada siang harinya, Presiden dan rombongan akan menuju ke Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Kota Bandung, untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta,” ucap Setpres.

Sebelumnya, pemerintah merekrut warga sipil berusia 18-35 tahun untuk menjadi komcad. Kebijakan itu merujuk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021.

Hampir 10 ribu orang mendaftar diklat komcad gelombang pertama. Setelah seleksi, Kementerian Pertahanan memutuskan untuk merekrut 2.500 orang di antaranya.

BACA JUGA  Polrestabes Medan Prioritaskan Pengungkapan Kasus Begal

Diberitakan CNNIndonesia, Kebijakan komcad diprotes sejumlah kelompok masyarakat sipil karena dikhawatirkan menjadi sumber konflik. Tim Advokasi untuk Reformasi Sektor Keamanan menggugat UU PSDN ke Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (31/5).

Salah satu poin yang disoroti adalah ruang lingkup ancaman pada pasal 4. Koalisi menyebut aturan itu membuat komcad berpotensi digunakan menghadapi kelompok masyarakat dengan dalih ancaman bahaya komunisme, terorisme, dan konflik dalam negeri.(bas)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *