MEDAN – Kisruh siswa tidak dapat mengikuti jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) berbuntut panjang. Aksi unjuk rasa siswa disejumlah sekolah terus bergulir.
Selain SMKN 10 Medan, sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan juga meluapkan kekecewaannya pada Jumat (7/2).
Mereka kecewa pihak sekolah terlambat mengimput data mereka sehingga mereka terancam tidak mendapatkan jalur SNBP.
Dari catatan Dinas pendidikan Sumut terdata 50 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sumatera Utara gagal melakukan pendaftaran para siswanya melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.
Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara M. Basir Hasibuan, mengatakan pihak sekolah mengalami kegagalan dalam proses penginputan nilai siswa eligible pada portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sehingga menyebabkan keterlambatan dalam finalisasi data nilai siswa.
PDSS merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan nilai rapor siswa yang memenuhi syarat untuk mendaftar SNMPTN sebagaimana yang diatur dalam Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi.
“Saya turut prihatin melihat kondisi anak-anak kita khususnya yang kelas 12, akan melanjutkan ke perguruan tinggi, data mereka tidak terinput,” ujarnya.
Saat ini Dinas pendidikan sudah memerintahkan pada kepala sekolah untuk melakukan pemberitahuan dan mengupayakan persoalan tersebut ke kementrian pendidikan. Dan saat ini masih menunggu hasilnya.
Sedangkan untuk kepala sekolah yang lalai akan mendapatkan sangsi sesuai peraturan. (#)