Kenal di Medsos, Pria di Medan Sekap dan Cabuli Siswi SMP

Medannewstv — Seorang pri di Medan dilaporkan pada kepolisian karena diduga kuat melakukan tindak pidana penculikan dan rudapaksa terhadap seorang pelajar SMP berinsial NS (14) dikawasan Medan Tuntungan. Jumat (10/09/2021)

Kuasa hukum korban, Indra Kesuma Damanik, mengatakan kejadian bermula pada Sabtu (28/8/2021) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Dia menceritakan saat itu korban sedang mengerjakan tugas sekolah di salah satu rumah rekannya di kawasan Medan Tuntungan.

Seorang pria berinisial R kemudian menghubungi melalui aplikasi Instagram. Pelaku menanyakan dimana korban berada. Sekitar 10 menit kemudian, pelaku tiba dan langsung mengajak NS pergi .

Modus pelaku ingin membawa korban jalan-jalan, namun tidak diketahui tujuannya.

Korban sempat menanyakan tujuan pasti kemana dirinya akan dibawa pergi karena sudah berkendara selama dua jam.

Pelaku terus mengalihkan pembicaraan, dan sekitar dua jam berlalu mereka berkendara menggunakan Honda Scoopy, pelaku menawarkan minuman botol tanpa merk yang diduga telah diberi obat sehingga korban lemas setelah meminumnya.

Pelaku lalu membawa NS ke sebuah rumah yang diduga berada di Desa Laudendang, Kecamatan Percut Sei Tuan sekitar pukul 19.00 WIB.

Korban yang lemas pun sempat menanyakan lokasi mereka dimana. Pelaku menjawab bahwa sedang berada di rumahnya.

Korban juga melihat ada beberapa pria di dalam rumah tersebut. Saat kembali ditanya, pelaku menyebutkan kalau mereka adalah abangnya.

Karena lemas korbanpun tak berdaya diajak ke dalam kamar dan mulai kehilangan kesadaran diri.

“Habis diminumnya itu, dia enggak sadar. Makanya dia juga bilang sempat melihat ada beberapa laki-laki di dalam rumah tersebut,” kata Indra Kesuma Damanik, saat ditemui di Polrestabes Medan, Jumat (10/9/2021).

Kemudian pada engah malam korban sempat terbangun dan melihat pelaku menindihnya disaksikan oleh pria lain yang menurut pelaku adalah abangnya. Saat itu pria tersebut sedang memegang ponsel yang dicurigai sedang merekam kebejatan pelaku yang diduga sedang memperkosanya.

“Dia lihat ada laki-laki lain pegang ponsel seperti merekam waktu si pelaku menindih tanpa busana,” ujarnya

Kemdian Kesadaran NS pulih keesokan harinya, Minggu sore. Saat itu korban yang masih lemas mengaku dibangunkan oleh pelaku dan disuruh mandi.

Disitu ia baru menyadari kalau dirinya menjadi korban pemerkosaan lantaran pakaian yang ia gunakan sudah berantakan.

Saat buang air kecil merasakan ada cairan darah dan lendir yang diduga sperma pelaku yang melekat di celana dalamnya.

Korban yang panik tak jadi mandi karena merasa curiga.

Usai dari kamar mandi pelaku pun membawa korban keluar rumah ke sebuah kafe untuk makan.

Disitu ia diajak makan yang diperkirakan lokasinya tak jauh dari rumah pelaku. Namun ia menolak makan karena merasa tubuhnya kurang sehat.

Tak lama berselang pelaku pun mengajak NS ke sebuah penginapan yang tak diketahui lokasinya.

Disitu mereka tiba di hotel dan sudah ada seorang laki-laki merupakan teman pelaku berada di dalam kamar hotel.

Bahkan korban dan pelaku sempat berfoto di dalam hotel tersebut dengan pose pelaku memeluk korban dan baru diketahui belakangan kalau foto tersebut di upload ke Instagram Story milik pelaku dan di-tag ke akun Instagram korban.

Berselang beberapa menit teman pelaku pergi keluar dan langsung mengunci pintu.

Disitu pelaku diduga melakukan aksi bejatnya kembali disaat korban belum sepenuhnya sadar.

Berlanjut hari Senin (30/8/2021), teman korban yang sebelumnya ada di hotel datang kembali dan memberitahukan kalau korban sudah viral dimana-mana.

Disitu mereka langsung keluar dari hotel berboncengan tiga ke sebuah tempat makan.

Hampir Dipukul dengan Helm

Pelaku dan temannya sempat berbicara soal kendaraan yang akan dipakai karena kendaraan milik temannya akan digunakan untuk belajar praktik.

Tak lama kemudian ia diajak pergi dan diturunkan ke pinggir sungai.

Pelaku menurunkan korban dipinggir sungai dan menyuruh korban pulang naik angkot.

Merasa tak mengetahui lokasi, korban memohon kepada pelaku agar ia diantar kerumahnya.

Namun pelaku menolak dan hampir memukul NS menggunakan helm yang digunakannya.

Melihat korban menangis, pelaku menyuruh korban menghubungi temannya untuk menjemput.

Disitu korban menghubungi temannya yang kebetulan kenal juga dengan pelaku.

Ia lantas mengirimkan kordinat lokasi melalui pesan WhatsApp melalui hp milik pelaku.

Tak lama berselang temannya laki-laki berinisial TH, sekaligus tetangga pelaku menjemput dan membawanya pergi dari pinggir sungai tersebut.

Bukannya diantar kerumahnya, TH juga menurunkan NS di Jalan Tuar, Kecamatan Medan Amplas untuk selanjutnya diantar oleh temannya, D.

“Si TH ini mungkin takut terlibat makanya diturunkan kerumah kawan yang lain,”.

Akibat peristiwa tersebut korban sempat mengalami kerugian karena ponsel milik korban diambil pelaku. Selain itu pelaku juga mengambil perhiasan yang terpasang di telinganya.

Namun ponsel milik NS berhasil diambil kembali setelah mengetahui ke orangtuanya kalau ponselnya diambil oleh R.

Saat itu juga mereka pergi ke rumah pelaku yang berada di Jalan Jatian, Gang Pono, Kelurahan Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan untuk mengambil hp milik NS.

Disitu ia belum mengaku ke orang tuanya kalau menjadi korban kekerasan seksual. Ia baru memberitahukan kepada orang tuanya usai sesampainya di rumah.

Atas peristiwa tersebut mereka melaporkan ke Polrestabes Medan dengan Nomor Laporan LP/B/1766/1X/2021/SPKT/POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA pertanggal 10 September 2021. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *