Medannewstv.com – Sebanyak 32 kabupaten/kota dari enam provinsi di Pulau Jawa yang mengalami kenaikan pada penambahan kasus virus corona dalam sepekan. Rabu (10/11)
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyoroti kenaikan pada penambahan kasus virus corona dalam sepekan atau selama periode 1-7 November 2021.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, tren peningkatan kasus itu didapatkan dengan menghitung menggunakan metode seven days moving average. Caranya dengan membandingkan kumulatif data sepekan sebelumnya dengan data sepekan yang dihitung.
“Terpantau ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami tren kenaikan di Pulau Jawa” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia.
Wiku kemudian merinci, 32 kabupaten/kota tersebut sebagaimana berikut:
Banten
Kabupaten Lebak
Kota Tangerang
Rangkuman Covid: Zona Hijau Bertambah, Pintu Masuk RI Diperluas
DKI Jakarta
Kota Administrasi Jakarta Selatan
Kota Administrasi Jakarta Timur
Kota Administrasi Jakarta Barat
Jawa Barat
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Bekasi
Kota Bogor
Kota Bekasi
Kota Depok
DI Yogyakarta
Kabupaten Kulonprogo
Kabupaten Bantul
Jawa Tengah
Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Boyolali
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Tegal
Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Blora
Kabupaten Kendal
Kota Surakarta
Jawa Timur
Kabupaten Pacitan
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Madiun
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Ngawi
Kabupaten Pamekasan
“Dari persebaran tersebut, maka terlihat bahwa penyumbang terbesar kabupaten/kota yang meningkat berasal dari Jawa Tengah,” lanjutnya.
Untuk itu, Wiku meminta agar seluruh bupati dan walikota di 32 daerah tersebut untuk segera mengevaluasi kebijakan mereka baik melalui analisis data maupun pergerakan kasus dan mobilitas masyarakat di lapangan.
Diberitakan CNNIndonesia, Ia berharap, dengan data yang sudah ditampilkan oleh Satgas nasional, maka pemerintah daerah kabupaten/kota mampu segera mengantisipasi kemungkinan kenaikan kasus covid-19 serupa pada pekan berikutnya.
“Dimohon kepada seluruh bupati dan walikota untuk terus membaca dan menganalisis data,” pungkas Wiku.(bas)