Medannewstv.com – Loreng berkelir hijau, cokelat dan krem. Corak khas tersebut membalut bodi sepeda motor trail bertenaga listrik yang menerapkan sistem transmisi otomatis atau matic. Selasa (30/11/2021)
‘Si Loreng’ bernama resmi E-Tactical Stealth Trail. Motor listrik berkekuatan 3kW (kilowatt) ini kreasi anak bangsa yang bernaung di PT Len Industri (Persero).
Prototipe kendaraan roda dua itu dihadirkan di halaman kantor PT Len Industri, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, ‘Si Loreng’ tampil berdegap dan bergerak senyap.
“Menggunakan tenaga listrik berbasis baterai, sehingga senyap tanpa suara dan cocok untuk mendukung tugas kemiliteran,” kata SVP Technology-Research Development Center PT Len Industri Vicky Gitasiswaya.
Prototipe motor E-Tactical pernah dipamerkan langsung di hadapan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menyambangi markas BUMN industri pertahanan tersebut pada awal November 2021. Model asli trail listrik ini pun membetot atensi Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ayodhia GL Kalake saat gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
“Sampai sekarang masih dalam prototipe. Harapan kami nanti bisa kerja sama dengan pihak TNI agar kita bisa mengembangkan secara continue,” ujar Vicky.
Sepasang spion bertengger kokoh dan sejumlah panel menghiasi kiri-kanan stang. Tombol berfungsi mengontrol lampu menempel di bagian kiri kemudi. Untuk menghidupkan dan mematikan mesinnya terpasang tombol merah bertulis ‘ON-OFF’ di area kanan kemudi atau dekat tuas gas. Layar indikator digital menempel di tengah stang.
Motor listrik tactical dijejali sistem komunikasi suara dan data guna memudahkan koordinasi taktis saat pasukan khusus militer Indonesia bertugas di wilayah misi operasi. Skema sistem tersebut bertujuan mendukung interoperabilitas antar matra.
Ragam fitur lainnya pun tersemat di tubuh motor ini. Salah satunya Battle Management System (BMS).
“Selain itu, memiliki spesifikasi high end controller sehingga bisa charging saat turunan dan mengerem. Serta memiliki spesifikasi motor yang dapat digunakan di medan off-road juga. Dan yang terpenting, motor ini hasil dari desain dan manufaktur lokal, karya anak bangsa,” tutur Vicky.
Jarak Tempuh 115 Kilometer
Performa motor bergaya trail sengaja dipilih PT Len Industri. Vicky mengungkapkan alasannya.
“Karena ini akan digunakan dalam operasi militer atau operasi pengamanan lain yang sangat mungkin digunakan di medan yang tidak mulus, terjal dan berkelok-kelok. Motornya harus tangguh dan handal di medan-medan yang sulit,” tutur Vicky.
Kendaraan tersebut terdiri varian baterai 2kW, 3kW dan 10kW. Vicky menjelaskan motor listrik khusus operasi senyap militer dibekali baterai 3kW.
Prototipe motor trail listrik ini didesain PT Len Industri. (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)
Kecepatannya maksimal 100 kilometer per jam. Klaim lainnya, motor berpenampilan ramping dan bermotif kamuflase ini bisa menempuh 115 kilometer atau serupa jarak Bandung ke Tasikmalaya.
“Pengecasan dua jam (jika menggunakan fast charging station) dan bisa digunakan untuk menempuh 115 kilometer,” kata Vicky.
Siap Diproduksi 2022
Aturan kendaraan listrik di Indonesia sudah digulirkan Presiden Joko Widodo. Payung hukumnya yaitu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Regulasi lainnya yang mendukung kendaraan listrik di Indonesia yakni Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 2019, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2020, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020, dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020.
Urgensi era kendaraan bermotor listrik di Indonesia meliputi tiga faktor terdiri ketahanan energi, lingkungan dan kapasitas nasional. Berbicara ketahanan nasional, pemerintah mendorong penguasaan teknologi industri dan rancang bangun kendaraan dalam negeri serta menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan bermotor.
Tangan-tangan energik penggawa PT Len Industri yang berkolaborasi dengan anak perusahaannya, PT Eltran Indonesia, bersiap mengembangkan dan menyediakan ekosistem kendaraan listrik yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Salah satu BUMN industri pertahanan yang bermarkas di Kota Bandung ini membeberkan latar belakang mendesain sepeda motor listrik untuk militer.
“Len adalah BUMN yang sudah berpengalaman di bidang teknologi power elektronik, dahulu kita juga pernah membuat sistem traksi untuk kereta KRL. Awal 2000-an, bahkan ketika masih Len-LIPI, sudah punya sepeda dan mobil boogie listrik. Len juga kini ditugaskan sebagai lead integrator di bidang pertahanan maupun sistem transportasi perkeretaapian,” ujar SVP Technology-Research Development Center PT Len Industri Vicky Gitasiswaya.
PT Len merangkul pihak-pihak dari dalam negeri untuk urusan komponen kendaraan listrik. Semangat maju bersama anak negeri makin kuat digulirkan.
“Motor ini sebagian komponen dari mitra lokal, kita ingin membentuk ekosistem industri ini. Karena kunci dari berkembangnya sebuah industri antara lain adalah seberapa kuat ekosistemnya. Dengan solusi yang terintegrasi dan menyeluruh, kami ingin mendorong dan mendukung operasi militer TNI,” tutur Vicky.
Motor listrik E-Tactical Stealth Trail ini, kata dia, untuk sementara difokuskan dalam memenuhi kebutuhan militer. Motor ini diharapkan menjadi motor yang cerdas dan ramah lingkungan. Kebutuhan untuk operasi senyap, cepat, smart dan dapat digunakan di berbagai medan,” ucap Vicky.
Kendaraan listrik berbasis baterai dinilai irit. Klaim iritnya kendaraan listrik pernah dilontarkan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick pernah menjajal mobil listrik via jalur darat rute Jakarta-Bali yang hanya membutuhkan ongkos setrum senilai Rp 200 ribu. Hal berbeda kala menggunakan mobil yang harus diisi BBM senilai Rp 1,1 juta. Duit perjalanan antarprovinsi sejauh 1.194 kilometer dan waktu tempuh 21 jam tersebut selisihnya Rp 900 ribu.
Diberitakan detikcom, Peluang mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia siap dilakoni PT Len Industri. Bila tak ada aral melintang, motor ‘Si Loreng’ dan motor tipe pengawalan karya anak bangsa ini akan diproduksi pada 2022.
“Target kami di pertengahan tahun 2022 motor E-Tactical sudah release. Untuk harga, kami masih mempelajari pasar. Mudah-mudahan motor ini tepat sasaran dan tepat guna. Tidak menutup kemungkinan dikembangkan untuk umum dan tentunya dengan spesifikasi yang menyesuaikan,” ujar Vicky.(bas)