Satgas Covid19 : Vaksinasi Bukan Solusi Tunggal Atasi Pandemi Covid-19

Uncategorized30 Dilihat

Medannewstv.com – Vaksinasi dinilai bukan satu-satunya solusi untuk menghentikan penyebaran virus corona. Tidak ada vaksin yang menghasilkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19 secara sempurna. Jumat (03/09/2021).

“Kita tidak bisa mengandalkan vaksin sebagai solusi tunggal di tengah dinamika Covid-19,” kata Wiku Adisasmito Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

vaksinasi bukan satu-satunya solusi untuk menghentikan penyebaran virus corona, sejumlah negara yang vaksinasinya telah menjangkau 60 persen penduduk, seperti Israel dan Islandia, masih mengalami kenaikan kasus.

Oleh karenanya, upaya vaksinasi harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan ketat mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menekan mobilitas. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Proteksi yang paling ideal yaitu menjalankan disiplin protokol kesehatan secara sempurna, telah divaksinasi dosis penuh dan menjalani upaya 3T (testing, tracing, treatment) secara antisipatif,” ujar Wiku.

Wiku mengungkapkan, munculnya berbagai varian baru virus corona berpotensi menurunkan angka efikasi vaksin. Kendati demikian, ia meminta masyarakat tak khawatir.

Ia memastikan vaksin yang ada saat ini, termasuk yang digunakan di Indonesia, masih efektif menurunkan angka kesakitan akibat paparan virus.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menyatakan standar vaksin yang baik untuk membentuk kekebalan tubuh yakni memiliki efikasi atau efektivitas di atas 50 persen.

Wiku menuturkan, laju vaksinasi harus dipercepat agar strategi tersebut berhasil menekan penularan virus.

“Perlu untuk dilakukan booster atau dosis kedua agar kekebalan dapat terbentuk dengan optimal dan bertahan dalam waktu yang lebih panjang,” kata dia. Sebagaimana diketahui, pemerintah terus berupaya mempercepat program vaksinasi nasional.

Per 31 Agustus 2021 pukul 21.00 pemerintah telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin. Angka itu merupakan akumlasi dari vaksinasi dosis pertama, kedua, dan dosis ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan. Tercatat, 50 juta dosis vaksin pertama diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan atau sejak awal Januari hingga akhir Juni 2021.

Seperti dilansir kompascom, 50 juta dosis suntikan kedua berhasil dicapai dalam waktu 2 bulan saja, yakni Juli hingga Agustus.(bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *