Medannewstv.com – Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri mengatakan bahwa Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) bisa menggalang dana hingga Rp70 juta per bulan. Kamis (4/11/2021)
Yayasan tersebut diduga sebagai salah satu modus yang digunakan oleh jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk menggalang dana. Salah satunya, lewat penyebaran kotak amal ke masyarakat.
“Setiap bulan rata-rata untuk BM ABA Lampung berhasil menghimpun dana sebesar 70 juta per bulan,” kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (4/11).
Aswin belum dapat mengungkapkan lebih jauh mengenai jumlah dana yang dialirkan ke jaringan teroris selama ini. Menurutnya, perkara tersebut saat ini masih dikembangkan oleh penyidik.
Himpunan dana itu terungkap usai penyidik menangkap tiga orang tersangka terorisme berinisial S (61), SU (59), dan DRS (47) di Lampung sejak Minggu (31/10).
Aswin menuturkan, yayasan dapat menyebar lebih dari 2 ribu kotak amal di Lampung selama ini. Namun demikian, mereka menyembunyikan modus tersebut usai yayasan ini terbongkar di Jakarta tahun lalu.
“Ditemukan sebanyak 780 buah kotak amal yang sengaja disembunyikan oleh JI pasca tertangkapnya salah satu Ketua BM ABA, Fatria Sanjaya, tahun lalu di Jakarta,” jelasnya.
Sebagai informasi, Densus menilai bahwa dana itu nantinya akan digunakan untuk mengirim kader-kader JI ke sejumlah negara syam atau konflik untuk melakukan agenda Jihad Global. Misalnya, negara yang dituju seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan.
Di negara tersebut, kata dia, kader-kader akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan militernya ataupun menjalin komunikasi dan berdiplomasi dengan kelompok-kelompok radikal lainnya.
“Ini untuk meningkatkan kemampuan pasukan tempur dari anggota JI dan tentunya untuk meningkatkan kemampuan militer dari anggota JI tersebut,” ucap dia.
Diberitakan CNNIndonesia, Densus pun tengah gencar melakukan penangkapan terhadap sejumlah anggota JI dalam beberapa waktu terakhir. Terakhir, Detasemen berlambang burung hantu ini meringkus mantan narapidana teroris bernama Abu Rusdyan. Ia merupakan mantan petinggi di organisasi itu dan kini didapuk sebagai penasehat.(bas)